Peringatan Haul KH.Syarif ke 62 dan KH faqih ke 29
Inilah peringatan haul KH. Syarif ke 62 dan KH. Faqih ke 29 Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah yang dihadiri lebih dari 15.000 jamaah, sebuah manifestasi mahakarya spiritual yang melebihi kata-kata.
Bukan sekadar momen seremoni, haul ini telah menjelma sebagai magnet ruhani. Mengumpulkan hati yang rindu, menautkan jiwa-jiwa yang haus akan keberkahan. Tidak hanya dari kalangan santri dan alumni, tetapi juga para habib, ulama, pejabat daerah, serta masyarakat umum yang merindukan teladan dalam hidup.
Napak Tilas Perjuangan KH. Syarif: Pelita yang Tak Pernah Padam
KH. Syarif, sosok ulama karismatik yang menjadi tonggak berdirinya Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah, bukan hanya pemegang obor ilmu, tetapi juga penjaga bara semangat perjuangan umat. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai pribadi zuhud, rendah hati, dan konsisten menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Dalam setiap tutur katanya, terselip hikmah. Dalam setiap langkahnya, terukir jejak perjuangan. Beliau tidak hanya mendirikan lembaga pendidikan, namun membentuk peradaban. Setiap madrasah yang beliau bangun, menjadi taman ilmu yang terus menebar manfaat hingga kini.
KH. Faqih: Pewaris Ilmu dan Akhlak Mulia
Mewarisi darah dan cahaya perjuangan, KH. Faqih melanjutkan estafet kepemimpinan dengan penuh takzim. Sosok yang dikenal tegas, namun penuh kasih. Beliau adalah cerminan cinta yang mendalam terhadap pendidikan dan dakwah. Di bawah kepemimpinannya, Darut Tauhid Asy Syarifiyah berkembang pesat—menjadi mercusuar spiritualitas di Pasuruan dan sekitarnya.
KH. Faqih bukan sekadar penerus, namun pengembang nilai. Beliau menanamkan semangat modernisasi pendidikan tanpa kehilangan ruh salafiyah. Sosoknya menjadi jembatan antara tradisi dan kemajuan. Dialah pemimpin yang membumikan ilmu dan melangitkan amal.
Perhelatan Agung: Panggung Spiritual di Pusat Santri
Dalam nuansa yang penuh kekhusyukan, peringatan haul KH. Syarif ke 62 dan KH. Faqih ke 29 Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah yang dihadiri lebih dari 15.000 jamaah menjadi sebuah peristiwa yang melampaui batas geografis dan waktu. Dari berbagai kota, jamaah berdatangan. Dengan kendaraan pribadi, bus rombongan, bahkan ada yang menempuh perjalanan berhari-hari demi hadir.
Lapangan utama tempat haul digelar disulap menjadi lautan manusia. Tenda-tenda besar berdiri kokoh, dihiasi lampu-lampu warna warni. Suasana syahdu terasa kental sejak hari pertama. Alunan sholawat menggema dari corong pengeras suara. Wajah-wajah penuh harap, tangan-tangan yang menengadah langit, menjadi pemandangan yang menggetarkan nurani.
Agenda Haul: Paduan Ritual dan Hikmah
Acara diawali dengan pembacaan manaqib KH. Syarif dan KH. Faqih. Kisah perjuangan mereka dibacakan dengan iringan haru yang menyayat. Tak sedikit hadirin yang meneteskan air mata. Setelahnya, pembacaan tahlil dan istighotsah berlangsung khidmat.
Puncak acara diisi dengan mau'idhoh hasanah dari ulama-ulama besar Nusantara. Di antaranya hadir KH. Anwar Zahid, KH. Agoes Ali Masyhuri, dan beberapa habaib dari Bangil dan Pasuruan. Pesan-pesan mereka menembus relung hati, menggugah kesadaran untuk terus meneladani jejak para wali Allah.
Jamaah Membludak: Spirit Persatuan Umat
Yang paling mencengangkan adalah fakta bahwa peringatan haul KH. Syarif ke 62 dan KH. Faqih ke 29 Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah yang dihadiri lebih dari 15.000 jamaah menunjukkan kekuatan magnet spiritual yang luar biasa. Bukan hanya santri aktif atau alumni, melainkan masyarakat umum dari lintas profesi, usia, dan latar belakang hadir bersimpuh dalam kekhidmatan.
Jalanan desa menjadi lautan manusia. Warung-warung dadakan bermunculan. Warga sekitar pun ikut menyambut tamu Allah ini dengan penuh sukacita. Gotong royong menjadi roh dari keberlangsungan acara. Sebuah miniatur ukhuwah Islamiyah yang menggetarkan.
Simbol Warisan: Makam yang Tak Pernah Sepi
Kompleks makam KH. Syarif dan KH. Faqih menjadi titik sentral ziarah dalam haul ini. Sejak malam hari, antrean peziarah sudah mengular. Mereka datang membawa bunga, air doa, dan hati yang dipenuhi harap.
Tangis haru pecah di setiap doa yang dilantunkan. Di sanalah manusia menyadari bahwa kemuliaan hidup tidak diukur dari harta, namun dari jejak manfaat dan cinta yang ditinggalkan.
Peran Yayasan: Melanjutkan Jejak, Mengembangkan Amanah
Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah kini menjadi garda terdepan dalam meneruskan amanah kedua tokoh agung tersebut. Dengan berbagai unit pendidikan mulai dari TPQ, Madrasah Diniyah, hingga SMA dan pondok pesantren, yayasan ini terus menjadi ladang amal jariyah yang tak pernah surut.
Bukan hanya dalam pendidikan, yayasan juga aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah. Program santunan, pelatihan keterampilan, dan pendampingan masyarakat menjadi pilar penting dalam misi kemanusiaan yayasan. Semua itu bersumber dari semangat yang ditanamkan KH. Syarif dan KH. Faqih.
Kesan Jamaah: Hati yang Terpaut dan Rindu yang Tak Usai
Banyak di antara jamaah haul menyampaikan kesan yang menyentuh. Mereka datang bukan hanya untuk ritual, tapi untuk mengisi ulang spiritualitas yang sering terkikis zaman. Mereka merasakan ketenangan yang tak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan.
Ada yang rela menempuh perjalanan ratusan kilometer. Ada pula yang berikrar untuk terus hadir tiap tahun. Mereka adalah saksi hidup bagaimana dua sosok ulama telah menjadi lentera di tengah gelapnya zaman.
Haul Sebagai Perekat Generasi
Haul bukan hanya tradisi, tapi warisan kultural dan spiritual yang mampu menjembatani generasi tua dan muda. Dalam satu majelis, terlihat santri kecil duduk khidmat di samping kakek tua yang khusyuk berdzikir. Inilah peradaban dzikir dan pikir. Sebuah warisan yang membentuk karakter bangsa.
Refleksi: Di Antara Doa dan Cita
Dari haul ini, kita diajak merenung: sejauh mana kita meneladani? Sejauh mana kita menjaga warisan nilai? Sejauh mana kita turut memperkuat ukhuwah dan adab? Semua itu bukan sekadar pertanyaan, tapi panggilan nurani.
Penutup: Sebuah Janji yang Terpatri dalam Jiwa
Haul ini bukan akhir, melainkan awal dari perenungan panjang. Sebuah titik tolak untuk kembali menyusun langkah, menegakkan nilai, dan menjaga warisan luhur. Peringatan haul KH. Syarif ke 62 dan KH. Faqih ke 29 Yayasan Darut Tauhid Asy Syarifiyah yang dihadiri lebih dari 15.000 jamaah bukan hanya sejarah yang tercatat, tetapi energi yang terus mengalir dalam denyut kehidupan umat.
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai.”
(QS. Al-Fajr: 27–28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar